Teknologiku Kurang Menyeluruh


Nama   : Muhammad Raihan Akbar
NPM   : 140810160013

Berbicara tentang teknologi pasti langsung ke arah sesuatu yang canggih, robot, bergerak sendiri, dan lain-lain. Namun bagaimana kita mengenalnya? Atau lebih tepatnya kapan harusnya kita sudah mengenal teknologi?

Saya baru belajar dan mengenal teknologi dari SD kelas 4. Jujur, menurut saya pembelajaran teknologi baru ideal sejak saat SD kelas 4, dan pengenalannya dari masuk SD. Yang demikiannya itu agar anak anak malah pergi ke dunia teknologi yang maya, malah meninggalkan dunia nyata, malah meninggalkan waktu yang seharusnya untuk pergi keluar dan bermain di lapangan.

Tapi permasalahan sebenarnya adalah bagaimana dengan daerah pelosok sana? Yang untuk menonton TV saja harus membuka layar lebar ditengah-tengah desa? Itulah yang sedikit saya takutkan, mereka menjadi buta teknologi. Teknologi tidak semua tentang robot atau apalah lainnya tentang mesin yang bergerak sendiri, traktor sawah pun adalah teknologi, sapu pun juga.

Kenyataan yang pahit bahwa tidak semua penduduk Indonesia dapat memanfaatkan teknologi dengan mudah. Kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara multikultural yang terdiri dari bermacam-macam suku dan etnis. Misalnya saja di daerah pedalaman Papua (Suku Asmat), banyak penduduk yang masih gaptek. Masalah yang berkaitan dengan teknologi sangat banyak kita temui di daerah pedalaman. Masalah tersebut antara lain yaitu susahnya sinyal, tidak tersedianya akses jaringan internet, kurangnya pengetahuan penduduk tentang teknologi.
Pembelajaran tentang teknologi bisalah nanti saja, namun pengenalannya harus sedari dini sekali. Setidaknya mereka jadi tahu apa-apa saja yang sudah berkembang di dunia ini. Teknologi informasi juga harusnya terjangkau sampai ke pedalaman desa, sehingga mereka lebih mudah mengakses dan mengetahui informasi, jika teknologi informasi bisa bertepuk tangan dengan pedalaman, informasi yang paling terkini dapat tersampaikan bahkan ke pelosok yang paling pelosok sekalipun. Namun, usaha pendirian teknologi informasi di pedalaman sangat berat. Walau tetap ada suku pedalaman yang menolak keras peradaban dari luar dan terasingkan sekali dengan masyarakat yang lain.

Intinya, teknologi adalah alat yang memudahkan manusia melakukan pekerjaan yang dilakukan secara fisik dengan tangan kosong. Usaha meratakan teknologi informasi ke pedalaman adalah hal yang penting, data menyatakan pendidikan Indonesia tertinggal jauh karena rata-rata masyarakat Indonesia jarang membaca. Dengan teknologi penunjang system informasi seperti HP, mereka jadi lebih tertarik dengan teknologi zaman ini. Tetapi meratakan tingkat pendidikan pasti bisa dilakukan dengan memberi dan meratakan teknologi informasi yang terkini diharapkan juga tingkat pendidikan dapat menembus rangking negara-negara berpendidikan tinggi.

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.