Dampak Negatif dan Pembenahannya Mengenai Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Anak

Nama   : Angga Kresnabayu
NPM   : 140810160001

Teknologi informasi dan komunikasi merupakan hal yang tidak terlepaskan dari manusia. Sejak berabad-abad yang lalu manusia telah mengenal teknologi informasi dan komunikasi. Contohnya, dahulu manusia menuangkan pengalaman hidupannya dengan lukisan di gua-gua atau di batu-batu yang besar menggunakan darah maupun tanah liat. Hal ini merupakan media informasi paling awal yang diterapkan manusia. Contoh lainnya, penandaan lokasi dengan mengguakan asap pembakaran. Dengan menggunakan asap mereka dapat mengetahui dimana keluarga mereka, ataupun kelompok lain berada.

Tentu saja, sekarang adalah zaman yang berbeda dengan berabad-abad lalu. Kita disini menikmati teknologi yang sangat mudah. Seperti media yang saya gunakan untuk mengetik artikel ini termasuk teknologi yang sangat maju. Terlepas dari semua itu, teknologi informasi dan komunikasi memiliki sisi positif dan sisi negatif. Sisi positifnya antara lain: mempercepat arus informasi, mempermudah akses informasi dll sedangkan negatifnya manusia menjadi malas, terdapat banyak kejahatan maya dll.

Setelah mengetahui semua itu, coba kita kaitkan dengan anak-anak. Yang mana anak-anak itu adalah cikal bakal penerus kita di masa depan. Kewajiban kita sebagai yang “tua” untuk membimbing anak-anak agar tidak tersesat dengan adanya perkembangan tekologi informasi dan komunikasi. Oke kita lihat realitanya, apakah anak-anak sudah mengenal teknologi informasi dan komunikasi? Tentu jawabannya iya, buktinya banyak dan tak usah dipaparkan. Selanjutnya, sudah tepatkah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi? Belum seutuhnya tepat dan masih banyak mempunyai dampak negatif. Apa saja yang tidak tepat atau dampak negatifnya?

  1. Anak-anak bisa ketergantungan terhadap teknologi informasi dan komunikasi.
  2. Anak-anak akan cenderung mengerjakan tugas sendiri dengan bantuan internet dari pada belajar berkelompok yang disitu banyak sekali hikmah-hikmah yang terkandung dalam nilai kebersamaan.
  3. Dapat terpengaruh kedalam pergaulan yang tidak baik karena kurang control dari teman ataupun dari orang tua.
  4. Anak-anak bisa saja secara tidak sengaja mengakses situs-situs pornografi.
  5. Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face).
  6. Kemungkinan besar tanpa sepengetahuan orangtua, anak ‘mengkonsumsi’ games yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas. Banyak pakar pendidikan mensinyalir bahwa games beraroma kekerasan dan agresi ini adalah pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak.

Di atas hanya sebagian kecil dampak negatif yang dipaparkan, mungkin pembaca dapat memikirkannya sendiri. Lalu bagaimana menanggulanginya? Oke kita perlu membenahi hal yang dekat dulu.

  1. Peran orang tua, orang tua merupakan orang yang paling terdekat. Orang tua juga mempunyai kewajiban mendidik anak-anaknya. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, orang tua perlu juga mengawasi. Hal ini adalah hal yang sangat penting guna mengarahkan anak-anak ke jalan yang benar.
  2. Pendidikan Agama, selain orang tua, hal yang penting adalah akhlak yang baik. Disini pendidikan agama sangat erat kaitannya dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam agama tentu saja diajarkan mana yang baik dan mana yang buruk.
  3. Lingkungan, suatu pepatah mengatakan jika kita berada dilingkuangan yang baik maka kita akan terbawa menjadi baik.
Dari semua pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap anak mempunyai dampak positif dan dampak negatif. Untuk dampak negatif perlu kita benahi beberapa aspek diantaranya perang orang tua, pendidikan agama dan lingkungan.

Referensi:
caramita.com, care4kidsindonesia.org, dosenit.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.