Maju atau Mundurkah Bangsa Ini?


Nama   : Muhammad Nur Anbiya Pohan
NPM   : 140810160031


Menengok apa yang terjadi di dunia teknologi saat ini, tak bisa dipungkiri bahwa Indonesia mendapatkan dampak baik maupun buruk dari perkembangan teknologi. Berkaca dari perkembangan teknologi yang sedang gencar-gencarnya berkembang Indonesia menjadi salah satu tempat yang digunakan sebagai kelinci percobaan dari perkembangan teknologi saat ini. Kecanggihan perkembangan teknologi selalu saja memiliki dua sisi yang saling berlawanan. Di satu sisi, perkembangan teknologi yang pesat dapat membawa manfaat yang bagi kehidupan masyarakat. Namun di sisi lain, perkembangan teknologi juga membawa dampak buruk karena perilaku cybercrime yang semakin marak. Perilaku cybercrime yang orang sering sebut dengan sebutan hacking atau peretas tidak segan-segan membobol sistem atau mancari data-data pribadi yang dibutuhkan oleh sang pelaku. Berdasarkan fakta yang terjadi di Indonesia saat ini, negara Indonesia merupakan salah satu penghasil hacker terbanya di dunia. Apakah ini yang disebut dengan perkembangan teknologi untuk kemajuan bangsa? Jawabannya tidak.

Hacker adalah orang yang mempelajari, menganalisis, dan selanjutnya bila menginginkan, bisa membuat, memodifikasi, atau bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat seperti perangkat lunak komputer dan perangkat, keras komputer seperti program komputer, administrasi dan hal-hal lainnya, terutama keamanan. Dalam realitasnya, banyak sekali sumber-sumber maupun buku yang mengajarkan tutorial tentang hacking. Artinya, dengan mudahnya seseorang bisa mempelajari ilmu peretasan ini. Hasilnya, orang-orang yang mempelajari ilmu peretasan ini bisa langsung mempraktekkan ilmu ini berdasarkan apa yang dipelajarinya. Menjadi tamparan yang bisa dirasakan negara Indonesia apabila negara ini diretas oleh warganya sendiri karena telah menyediakan fasilitas untuk mereka yang mempelajari ilmu ini melalui buku maupun sumber yang bisa ditemukan dengan mudah. Tengok saja apa yang terjadi di indonesia saat ini. Videotron atau papan billboard digital di wilayah Jakarta Selatan yang seharusnya menampilkan informasi tentang lalu lintas maupun informasi masa kini melainkan menayangkan video yang tidak layak untuk diperlihatkan.

Apa yang terjadi di Indonesia ini tidak lepas dari peran warganya sendiri. Dari masalah videotron saja polisi telah memastikan bahwa yang melakukan hal ini adalah warga Indonesia sendiri. Inilah salah satu bukti bahwa negara ini bukannya mengalami kemajuan di bidang perkembangan teknologi, kemunduranlah yang dialami saat ini. Tak bisa dipungkiri semakin canggihanya teknologi di masa ini, semakin mudah juga bagi mereka para peretas untuk menembus firewall yang ada. Jika ditelaah dengan benar perkembangan teknologi yang terjadi di Indonesia ini bukannya berdampak baik, melainkan dampak buruklah yang dirasakan negara ini.

Solusi untuk permasalahan yang terjadi di Indonesia saat ini adalah hindarkan buku-buku maupun sumber yang memungkinkan seseorang untuk belajar bagaimana cara meretas dan semacamnya kecuali ilmu tersebut memang dibutuhkan oleh seseorang yang benar-benar membutuhkan dengan catatan dalam pembelajarannya dalam lingkup resmi seperti lingkungan kuliah maupun tempat yang memerlukan keahlian peretasan dalam hal yang baik, lalu Indonesia sendiri harus memperkuat cybersecurity yang digunakan saat ini karena melihat permaslahan tentang videotron tersebut dapat diasumsikan bahwa keamanan jaringan yang ada di Indonesia saat ini masih bisa dikatakan memiliki celah yang mudah diretas oleh seorang hacker, dan yang terakhir adalah bagi mereka orang-orang yang paham tentang cybersecurity harus ikut serta dalam mengamankan keamanan jaringan yang ada di Indonesia ini, dimulai dari kalangan mahasiswa sendiri lalu berlanjut ke kalangan di atasnya seperti dosen ahli maupun seorang yang memang bekerja di bidang tersebut.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.