Teknologi Pintar Mempublikasikan Budaya


Nama   : Afifah Kho’eriah
NPM    : 140810160008

Teknologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Di zaman sekarang ini kita tidak akan luput dari teknologi, apalagi sekarang-sekarang ini teknologi semakin berkembang dan semakin inovatif. manusia sangat bergantung pada teknologi. Hal ini membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Dari orang tua hingga anak muda, para ahli hingga orang awam pun menggunakan teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya. Kita ketahui bahwa tanpa adanya teknologi, hidup manusia akan mengalami kesulitan karena adanya teknologi dapat memudahkan pekerjaan atau kegiatan manusia.

Di Indonesia sendiri pada awal tahun 1970-an, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mulai menunjukkan kemajuan. Indikator kemajuan ditentukan oleh faktor-faktor antara lain perkembangan ekonomi, perluasan kesempatan pendidikan, industrialisasi, modernisasi pertanian, dan perubahan sosial budaya.

Perkembangan IPTEK di Indonesia sendiri tidak terlepas dari peran dan kebijakan pemerintah. Pemerintah membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) pada tanggal 8 Maret 1956. Pada tanggal 6 Maret 1862, dibentuk Departemen Urusan Riset Nasional (Durenas). Dengan berdirinya Durenas, maka MIPI masuk dalam lembaga ini sebagai badan riset khusus. Durenas kemudian berganti nama menjadi Departeman Riset Nasional (DRN) pada tahun 1963. Badan ini bertugas merumuskan, mengamati, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan riset dan teknologi di Indonesia. Pada tanggal 23 Agustus 1967, pemerintah mendirikan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sabagai fusi dan Departemen Riset Nasional dan MIPI.

Permasalahan mengenai teknologi di Indonesia ini antara lain adalah berkurangnya motivasi warga Negara Indonesia untuk mempelajari dan melestarikan tradisi dan budaya Negara Indonesia karena dianggap kuno, ketinggalan zaman, dan tidak menyenangkan dibandingkan dengan teknologi sekarang ini seperti internet, gadget, dan barang praktis lainnya yang seolah berkesan lebih modern, canggih, dan menyenangkan. Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi, karena anggapan ini sudah melekat hamper di setiap manusia. Kita ambil dari segi budayanya, banyak warga Indonesia terlebih golongan anak muda yang tidak menyukai tarian dan lagu daerah nya. Warga Indonesia lebih suka dengan budaya luar negeri seperti lagu-lagu barat, K-Pop, dan tarian dari negara lain. Hal ini sangat disayangkan karena Indonesia dengan kekayaan budaya yang banyak dan beragam tetapi tidak diminati oleh warganya sendiri.

Dalam permasalahan ini penyusun mempunyai sedikit solusi yang sekiranya dapat mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan cara menggunakan teknologi untuk memasarkan atau mempublikasikan budaya, lagu, tarian khas dari Indonesia. Selain itu, pemberian wawasan kebangsaan untuk seluruh Warga Negara Indonesia juga dapat menjadi solusi awal untuk masalah ini. Anggapan bahwa teknologi itu canggih dan modern memang tidak dapat dipungkiri meski sangat tidak tepat jika dikatakan tradisi dan kebudayaan merupakan hal yang kuno dan ketinggalan zaman. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka akan menjadi solusi yang sangat baik ketika kita dapat menyatukan teknologi dengan tradisi dan kebudayaan. Sehingga akan menghasilkan teknologi yang modern dan canggih. Sebagai contoh nyata dari teknologi-teknologi tersebut adalah mesin batik yang dapat menghasilkan motif batik pada kain dengan kualitas batik tradisional, aplikasi resep masakan tradisional dengan menyertakan fasilitas pemesanan masakan siap saji secara online, aplikasi referensi tempat wisata, museum online, aplikasi kamus bahasa daerah, film-film animasi perjuangan dan cerita rakyat, aplikasi game yang dibuat berdasarkan permainan-permainan tradisional, aplikasi studio musik gamelan dan berbagai alat musik daerah, dan lain-lain. Kita harus ingat bahwa tradisi dan kebudayaan bangsa itulah yang menjadi alasan kita disebut Bangsa Indonesia, itulah yang membuat kita berbeda dari negara lain manapun di dunia.

Sekiranya cukup sekian tulisan yang penulis buat mohon maaf bila ada salah kata ataupun salah pengertian, semoga tulisan ini bermanfaat. Terima kasih karena sudah membacanya.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.