Menjadi Seorang Hacker Sejati

Nama    : Patricia Joanne
NPM     : 140810160065

Pada zaman ini, internet bukanlah hal yang jarang ditemukan. Hampir di semua tempat, seperti restoran, kantor, dan lain-lain tersedia internet berupa WiFi. Internet sudah menjadi barang kebutuhan pokok selain sandang, pangan, dan papan. Tanpa internet, kehidupan akan menjadi sulit dan berlangsung sangat lama.
Bila kita tilik pada masa lalu, awalnya internet hanyalah sebuah jaringan komunikasi satu arah dan para pengamat computer di masa itu memprediksi bahwa internet tidak akan lagi dipakai. Tapi kenyataannya sekarang internet semakin berkembang dan bukan hanya sebatas jaringan komunikasi satu arah saja tetapi kita juga bisa menemukan banyak informasi dari seluruh dunia melalui internet.

Di balik kemudahan yang kita dapatkan dari internet tersebut, terdapat juga masalah yang serius dan harus diperhatikan yaitu tentang keamanan sistem informasi karena jaringan internet bersifat publik. Pada saat data dikirim dari suatu komputer ke komputer yang lain di dalam Internet, data itu akan melewati sejumlah komputer yang lain yang berarti akan memberi kesempatan pada user tersebut untuk mengambil alih satu atau beberapa komputer kecuali suatu komputer terkunci di dalam suatu ruangan yang mempunyai akses terbatas dan komputer tersebut tidak terhubung ke luar dari ruangan itu. Pembobolan sistem keamanan di internet terjadi hampir setiap hari di seluruh dunia bahkan di Indonesia.

Kejahatan dalam dunia internet ini terkenal dengan sebutan cybercrime dan cybercrime ini terdiri atas berbagai macam jenis dan tujuan, contohnya data forgery, phising, hijacking, typesquatting, dan lain-lain. Adanya cybercrime akan menjadi dampak buruk bagi kemajuan dan perkembangan negara serta di dunia.
Pelaku kejahatan dalam dunia internet ini biasanya disebut hacker. Padahal definisi dari hacker­ sendiri atau yang dalam bahasa Indonesianya disebut peretas adalah orang yang mempelajari, menganalisa, dan selanjutnya bila menginginkan, bisa membuat, memodifikasi, atau bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat seperti perangkat lunak komputer dan perangkat keras komputer seperti program komputer, administrasi dan hal-hal lainnya, terutama keamanan. [Wikipedia,2009]

Hacker sejati bukanlah kelompok kriminal perusak jaringan seperti anggapan orang banyak, melainkan sekumpulan atau beberapa kelompok yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan sharing informasi bebas tanpa batas. Hacker adalah seseorang yang tertarik  untuk mengetahui  secara mendalam  mengenai kerja suatu sistem komputer atau jaringan komputer. Mereka terdiri atas para programmer yang ahli jaringan. [Syrozone,2009]

Hacker memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah tentang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa hackerlah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu padahal mereka adalah cracker.

Sebagai mahasiswa Teknik Informatika yang sering dicap akan menjadi seorang calon hacker, kita harus mematahkan mindset orang mengenai hacker. Menjadi seorang hacker berarti kita harus mematuhi etika-etika yang ada yaitu [Levy,1984]:
  1. Akses komputer, apapun yang mengajarkan kepada Anda bagaimana dunia ini akan berjalan/bekerja harus dilakukan tanpa batas dan total.
  2. Semua informasi harus bebas, tidak disembunyikan.
  3. Tidak percaya pada autoritas, percaya pada desentralisasi.
  4. Seorang hacker hanya dinilai dari kemampuan hacking, bukan kriteria buatan seperti gelar, umur, posisi, atau suku bangsa.
  5.  Seorang hacker membuat seni dan keindahan di komputer.
  6. Komputer dapat mengubah hidup Anda menjadi lebih baik.
Sementara aturan main seorang hacker adalah sebagai berikut [Ono W. Purbo,2014]:
  1. Hormati pengetahuan dan kebebasan informasi.
  2. Memberitahukan System Administrator akan adanya pelanggaran keamanan/lubang keamanan yang Anda lihat.
  3.  Jangan mengambil keuntungan yang tidak fair dari hacking.
  4. Tidak mengumpulkan dan mendistribusikan software bajakan.
  5. Tidak mengambil risiko bodoh, selalu mengetahui kemampuan sendiri.
  6. Selalu bersedia untuk secara terbuka/bebas/gratis memberitahukan dan mengajarkan berbagai informasi dan metode yang diperoleh.
  7. Tidak pernah hacking suatu sistem untuk mencari uang.
  8. Tidak pernah memberikan akses ke seseorang yang akan memberikan kerusakan.
  9.  Tidak pernah secara sengaja menghapus dan merusak file pada komputer yang dihack.
  10. Hormati mesin yang dihack, dan memperlakukannya seperti mesin sendiri.
Selain itu kita juga harus melakukan beberapa langkah untuk menanggulangi hacker-hacker yang tidak bertanggung jawab seperti meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum mengenai upaya pencegahan, investigasi dan penuntutan perkara-perkara yang berhubungan dengan cybercrime, meningkatkan kesadaran warga negara mengenai masalah cybercrime serta pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi, dan meningkatkan kerjasama antar negara, baik bilateral, regional maupun multilateral, dalam upaya penanganan cybercrime.

Terakhir, kita tidak boleh pelit ilmu dalam masalah keamanan informasi di internet dengan orang-orang di sekitar kita dengan cara membagikan tips bagaimana memasang antivirus, firewall, ad block, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.