Indonesia Juga Bisa

Nama   : Hasna Karimah
NPM   : 140810160020

"Beberapa negara besar sudah mulai khawatir dengan apa yang sedang dikerjakan oleh Indonesia," Muhammad Dimyati, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristek Dikti), Jakarta, Senin (17/8).

Jika kita coba melihat pada kemajuan teknologi di dunia, tentunya kita tahu bahwa negara maju sudah berada jauh di depan sedangkan negara berkembang masih dibelakang. Sudah tak dapat dipungkiri lagi, negara Jepang, Cina, dan negara maju lainnya sudah banyak mengembangkan teknologi canggih terbarukan. Berbeda dengan negara berkembang, begitu pula Indonesia, lebih memilih untuk meng-impor teknologi dari negara-negara maju.

Dilihat dari perkembangan teknologi komputasi di Indonesia sudah mulai berkembang pesat. Hal ini terbukti dengan beberapa penemuan yang telah dikembangkan sejumlah Engineer Indonesia. Namun, siapa yang menyangka ternyata pihak dari luar Indonesia ikut mengawasi perkembangan teknologi yang sedang berjalan di Indonesia. Menurut data yang didapatkan Beritajokowi.com, dugaan tersebut terlihat dari setiap acara kompetisi tingkat dunia yang membahas tentang teknologi. Negara-negara maju merasa sangat terganggu dengan kemajuan teknologi yang telah diciptakan oleh Indonesia. Pada saat ini, mereka sangat memonitoring setiap gerak-gerik Indonesia di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu pun terkuak dengan adanya pernyataan dari Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Joni Hermana. Menurut beliau, negara-negara maju selalu menggoda inovasi teknologi Indonesia supaya sulit berkembang.

Sedari dulu Indonesia sudah berusaha untuk memberikan inovasi dalam dunia komputasi. Seperti pada tahun 2006, Engineer Indonesia mulai mengembangkan sebuah chip yang dinamakan Chip Chipset Wimax Xirka. Chip ini adalah buatan Indonesia asli. Bukan perkara mudah dalam pembuatan chip dengan kompleksitas yang cukup tinggi. Produk asli buatan Indonesia ini diluncurkan langsung oleh Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Kusmayanto Kadiman. Beliau menjelaskan, seluruh komponen di dalam Xirka merupakan buatan Indonesia. Indonesia juga mulai memberikan inovasi berupa PC Tablet yang diberinama Wakamini. Wakamini adalah komputer tablet seratus persen buatan Indonesia dengan harga yang terjangkau. Kini, di Indonesia juga sudah mulai menggencarkan teknologi 4G. 4G LTE adalah jaingan dengan Long Term Evolution(LTE), yaitu akses data untuk komunikasi nirkabel dengan menggunakan jaringan berbasis GSM/EDGE dan UMTS/HSPA. 4G LTE dapat bekerja dengan kecepatan 10x lebih cepat dibandingkan jaringan 3G.Teknologi 4G dapat memberikan layanan IP-based voice, data dan multimedia streaming dengan kecepatan mulai dari 100Mbit per detik sampai 1Gbit per detik.

Negara berkembang tidak akan pernah menjadi maju jika merasa puas atas apa yang dimiliki. Terkait dengan negara yang mencoba menghambat perkembangan Indonesia, kita bisa mengambil asumsi bahwa mereka, negara-negara yang menjadi sumber impor Indonesia, takut akan berhentinya Indonesia dalam mengimpor pada negara mereka saat Indonesia sudah menjadi negara maju. Bisa dikatakan, faktor kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kemajuan teknologi di negara tersebut. Namun, Begitu miris disaat melihat ketidakmerataannya pengetahuan teknologi komputasi di Indonesia. Masih banyak daerah di Indonesia yang belum mengetahui atau merasakan betapa banyak manfaat dari teknologi komputasi yang sudah berkembang di Indonesia.  Dengan begitu pesatnya kemajuan teknologi komputasi Indonesia, kita harus merasa bangga dan menjadikan ini sebagai salah satu motivasi untuk terus memberikan gagasan positif dalam memajukan bangsa Indonesia. Juga Sebagai mahasiswa, kita harus aktif berkontribusi dalam memberikan berbagai inovasi yang dapat berguna bagi masyarakat Indonesia. Ikut andil dalam menyebar luaskan pengetahuan tentang komputasi di seluruh Indonesia juga merupakan salah satu kewajiban yang harus kita jalani. Hal ini bisa dilakukan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat juga pengajaran bagi diri kita sendiri untuk dapat merasakan bagaimana rasanya tertinggal dari peradaban komputasi yang serba mempermudah. Dengan begitu, kemampuan mahasiswa akan terus terlatih dan memberikan softskill yang berguna untuk ke depannya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.