Teknologi Informasi Membutakan Remaja


Nama   : Beryl Cleary Hermanto
NPM   : 140810160060

Seiring semakin canggihnya teknologi yang kian pesat, maka semakin teknologi tersebut dapat mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sampai-sampai masyarakat semakin bergantung dengan teknologi. Contohnya adalah teknologi informasi. Orang-orang tidak perlu ribet mencari-cari buku untuk memperoleh informasi. Informasi bisa dicari di internet seperti website surat kabar atau media informasi lainnya. Contoh lainnya adalah orang-orang bisa memesan makanan dan diantarkan pesanannya tanpa harus pergi ke restoran. Selain itu, dalam bidang bisnis orang-orang bisa melakukan transaksi melalui aplikasi e-banking sehingga tidak perlu lagi pergi ke bank untuk melakukan kegiatan transaksi. 

Remaja sebagai bagian dari masyarakat tentunya tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi. Laptop, smartphone, internet, atau teknologi modern lainnya mungkin sudah menjadi gaya hidup remaja masa kini. Hal ini tentu saja berbeda dengan orang zaman dahulu yang belum mengenal teknologi secanggih masa kini. Memang benar bahwa teknologi informasi banyak membantu kebutuhan remaja, tapi tidak sedikit remaja yang terjerumus ke dalam dampak negatif perkembangan teknologi tersebut. Salah satu contohnya adalah berkurangnya kepedulian remaja terhadap lingkungan sekitarnya.

Menghabiskan waktu yang sangat lama di depan layar komputer untuk browsing dan bersosialisasi melalui media sosial ataupun bermain video game dapat membuat para remaja lupa waktu. Kadang kala waktu belajar dapat dikorbankan demi bermain sehingga berpotensi menjadikan remaja yang memiliki kepribadian yang tidak bertanggung jawab. Waktu yang penting dan bermanfaat digunakan untuk sesuatu yang kurang memberikan manfaat. Memang tidak salah bila teknologi informasi dipakai dalam bidang pendidikan, tetapi tidak sedikit remaja yang menyalahgunakan teknologi tersebut untuk hal yang tidak terlalu penting. Dalam aspek sosial, mungkin benar bahwa teknologi informasi dapat menambah jaringan sosial lewat media sosial, bahkan dapat berkenalan dengan orang luar negeri. Namun tidak sedikit remaja lebih memilih mengurung diri di kamar hanya untuk keasikannya sendiri seperti bermain video game sehingga terkesan acuh terhadap masyarakat sekitarnya. Contoh lainnya ketika sedang kumpul bersama atau sedang rapat malah asik bermain dengan telepon genggamnya, tidak mempedulikan orang yang sedang bicara sehingga terkesan kurang menghargai.  

Kesadaran setiap remaja terhadap dampaknya dalam teknologi informasi serta peran orang tua dalam mengarahkan para remaja sangat dibutuhkan agar remaja bisa memilah mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang harus dihindari. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi penyalahgunaan teknologi informasi. Bila teknologi informasi bisa dimanfaatkan dengan baik, maka akan menghasilkan dampak yang baik pula begitupun sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.